Jumat, 06 Januari 2012

WANITA DAN GENDER

Oleh : Amin
Penulis Adalah Kord Devisi Keilmuan (HIMASOS: Prodi Sosilogi) Bidang Kajian Social , Agama,  Ekonomi, Dan Politik. Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya


WANITA DI MATA PUBLIK
(study wanita dalam perspektif gender)
Salah satu keagungan tuhan adalah menciptakan wanita dengan segala kelebihannya.
Dalam al-qur’an juga di sebutkan bahwa wanita dalah sebagai salah satu elemen penting dalam menjadikan suatu peradaban umat manusia. Namun sangat di sayangkanseiring dengan perkembangan zaman yang terus berlarut membuat para wanita seakan hengkang dari permukaan public, mulai dari suara keagungan perempuan, dari memberikan hak suara untuk berpendapat, dan juga perempuan sebagai penunjang suksesnya suatu kenerja umat manusia.
Salah satu study yang menjelaskan tentang gender yang kebanyakan di dominai oleh laki-laki yang di klaim oleh sebagaian ilmuan sebagai orang yang paling kuat, memberikan perempuan sangat minim dalam merealisasikan kemampuannya. Klaim yang membenarkan bahwa perempuan hanya bisa menetap di dapur merupakan ideology kaum penindas perempuan. yang tidak memberikan ruang yang luas bagi perempuan selaku umat manusia yang ingin lepasa dari belenggu deskriminasi gender.
Dalam islam perempuan oleh para ilmuan kiri yang menafsirkan nash (al-qur’an) secara kiri, yang memutarbalikan pemahaman dalam masyarakat. Apa yang sebenarnya gender tersebut yang pada dasarnya merupakan realitas social dan konstruksi social yang harus terbagun dalam masyarakat, namun hal ini justru di anggap kodrat yang berarti ketentuan biologis yang sebetulnya bukan kebudayaan islam. Juga perempuan dalam hal pembagian harta warisan menjadi kejanggalan, bayangkan laki-laki dan perempuan akan selalu berbeda dalam haknya, laki-laki dapat separuh sedangkan perempuan lebih kecil ketimbang laki-laki. Hal inilah yang akan menjadi ideology keliru bagi kita untuk berlaku adil.
Bentuk ketidak adilan gender yang berupa proses marginalisasi perempaun dalah suatu proses pemiskinan atas jenis kelamin tertentu dalam hal ini perempuan di sebabkan oleh perbedaan gender.
Marjinalisasi atau pemiskinan terhadap perempuan dapat bersumber dari kebijakan pemerintah, keyakinan, tafsir agama, tradisi, atau kebiasaan, bahkan juga asumsi ilmu pengetahuann. (J. Narwoko Bagong Suyanto:2006)
1.  Ideology sebagai bencana
Ideology sebagai bencana yang di maksud adalah ketika kecerobohan umat manusia untuk selalu berbuat deskriminasi pada perempuan dalam segi peran dan funsginya yang kenyataannya bukanlah kodrat dari tuhan. Tuhan sudah mengklasifikasikan hal seperti ini merupakn bencana yang akan menimpa sepanjang zaman pada perempuan.
Revolusi hijau (grean revolution) misalanya, secara ekonomis telah menyingkirkan kaum perempuan dari pekerjaannya sehingga terjadilah proses pemiskinan terhdap perempuan. Marginalisasi perempuan tidak saja terjadi di tempat kerja, akan tetapi juga terjadi di semua tingkat seperti dalam rumah tangga, masyarakat, atau kultur bahkan pada tingkat Negara.   
2.  Ideology social yang harus di perbaiki
Terdapat beberapa atay yang harus di luruskan dengan tafsir yang tidak memihak secara subjektif pada mufasirnya, salah satunya dalam surat an-nisa, yang berbunyi الرجال قوامون على النساء  yang oleh berbagai mufasir di artikan laki-laki sebagai pemimpin atas perempuan.


1 komentar:

Sample text

Social Icons

Powered By Blogger

Ads 468x60px

Social Icons

Featured Posts