FASILITAS UNTUK UMKM

     FASILITAS UNTUK UMKM

Namapkanya para wirausaha muda dan para Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM) akan semngakin galak memperjunngkan kinerja nya sebagai anak muda penerus ekonomi bangsa. Pasalnya pada tanngal 28/1/12, (

baca :Radar Surabaya )Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan BPR Jatim, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jatim, dan Pemprov Jatim melakukan sertifikasi massal terhadap asset Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), petani, peternak, dan sektor informal lainnya di Jawa Timur. Yang ini dilakukan untuk memperkuat permodalan bagi sektor usaha tersebut. Ditargetkan, 146 ribu sertifikat bisa diselesaikan di tahun ini.  Artinya jika para usaha mikro kecil menengah ini sudah mendapat sambutan yang positif dari pemerintah, di tambah lagi dengan mensertifikasi tanah sebagai fasilitasnya, maka upaya yang di lakukan oleh pemerintah ini akan sangat mengembirakan para pedangan dan khusunya para wirausaha muda yang berinovasi dalam sector usaha muda dan usaha mikro kecil menengah.

Dalam pembangunan perekonomian banyak beberapa pendukung untuk menyukseskan perekonomian rakayt, seperti, para pedagang tradisional, usaha mikro kecil menengah, dan wirausaha muda. Yang ini memerlukan pendukung untuk melanggengkan perekonomiannya, antara lain hal yang ddi butuhkan dalam mendukung lancarnya perekonomian rakyat adalah, adanya fasilitas yang mencukupi dan memadai untuk di jadikan tempat seperti infrastruktur. Seperti yang pernah dikatakan oleh Awan Santosa & Puthut Indroyono: Keberhasilan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah bergantung pada pembangunan infrastruktur. Untuk itu, kemampuan anggaran pemerintah daerah harus memfokuskan diri pada belanja modal/pembanggunan dan mengurangi belanja rutin.

Dalam perspektif teori ekonomi bahwa dalam menentukan perekonomian dalam suatu Negara, bukan hanya peran pemerintah saja yang menjadi relevan dalam menentukan ekonomi kesejahtraan rakyat, melainkan peran dari masyarakat juga menentukan pada tarap signifikasi ekonomi Negara, dalam hal ini maka usaha kecil menengah yang tengah masuk dalam persaiangan ekonomi global saat ini akan semngakin berpotensial masuk dalam kancah ekonomi yang bermadnri,. Bebeapa hari lalu delegasi interpreneship wirausaha muda yang mengembangkan karya dalam bidang fashion juga tampil sebagai delegasi mewakili Negara  Indonesia di Inggris dia mendapat penghargaan dari pringkat Fashion terbaik No enan sedunia mengalahkan tuan rumah yang menyelenggarakan di inggris beberapa waktu kemaren.

Adam Smit seorang tokoh ekonomi mengatakan bahwa “seseorang belum di katakana dan tidak bisa di bilang sukses jika dia belum bisa mensukseskan orang lain yang ada di sekitarnya”. Makna kata tersebut ini mengandung arti filosofis yang sangat tinngi, yang harus di resapi oleh kalangan orang-orang yang menganngap dirinya sudah sukses, dan juga kepada pererintah yang tidak bisa lepas perannya untuk mensukseskan anak bangsa demi kesejahtraan masyarakat selain itu juga berguna sebagai dalam upaya penyerapan tenaga kerja dan menekan angka pengangguran..

Lanjut Awan Santosa & Puthut Indroyono memaparkan Berdasarkan paparan di atas, maka strategi yang harus ditempuh dalam pengembangan pasar tradisional dan juga bagi para (UMKM) mencakup beberapa hal, yakni: penguatan organisasi pelaku pasar untuk mengembangkan SDM pelaku pasar, kemitraan produsen lokal dengan koperasi pasar untuk pengembangan produk lokal, pembelian kolektif melalui koperasi pasar untuk memperbaiki harga bagi produsen dan pedagang kecil, penataan (setting) pasar dan revitalisasi kios zona depan untuk memaksimalkan fungsi tempat pasar, menggerakkan kecintaan publik sejak dini melalui berbagai promosi di media public, melakukan berbagai inovasi bisnis untuk mengoptimalkan layanan kepada pelanggan. 

Sedangkan pada aspek pelaku, perlu upaya serius untuk mengembangkan modal material (inovasi bangunan, lay-out dan setting, dan produk yang dijual di pasar tradisional), modal intelektual (inovasi cara bisnis, pemasaran “nilai sosial” (social marketing), dan pencitraan (branding) pasar tradisional, dan institusional (inovasi membership, usaha kolektif, resource map, dan jaringan (networking) organisasi pelaku pasar tradisional). Secara khusus pengembangn koperasi pasar dapat dilakukan melalui perluasan basis keanggotaan, diversifikasi usaha, perluasan kemitraan, dan pendidikan anggota secara intensif. Maka dengan strategi yang di tawarkan di atas akan bisa mempertahankan para pelaku pasar pada umumnya, dan juga pada wirausaha mandiri, dan usaha mikro kecil menengah yang juga di harapkan mampu membantu pada ekonomi bangsa untuk menentaskan ekonomi rakyat yang saat ini masih jauh dari harapan kejayaan, apalagi masih banyaknya masyarakat miskin di Indonesia yang Menurut data, selama tiga tahun terakhir, jumlah kaum papa di Indonesia melompat tajam dari 40,4 juta di 2008 menjadi 43,1 juta orang pada 2010. Asian Development Bank (ADB) menyebutkan, selama tiga tahun jumlah orang miskin di Indonesia bertambah 2,7 juta orang. Mereka yang dikatakan miskin, menurut ADB, yang berpenghasilan di bawah Rp 7.800 per hari. Angka itu berselisih 10 persen dari standar kemiskinan pemerintah: Rp 7.600 per hari.( Metrotvnews.com, Jakarta:28/1/12) Ini di sebabkan karena kurangnya pemeraan ekonomi dan pendidikan yang di programkan oleh pemerintah. Yang seharusnya pemerintah bisa memetakan hak social ekonomi rakyat ternyata masih kurang dan malah bertambah parah. Maka dengan adanya hasimpatisasi dari pemerintah saat ini tidak hanya di lakukan di daerah-daerah yang sudah berkembang sperti Surabaya dan sekitarnya, akan tetapi juga bisa di generalisasikan keberbagai daerah di Indonesia tanpa terkecuali, apalagi masyarakat yang di luar jawa kebanyakan masi kurangnya fasilitas dan pengetahuan dalam maslah Usaha mikro kecil menengah atau sejenisnya seperti para wirausaha muda yang juga harus di bekali dengan pengetahuan yang cukup dari para pengusaha, atau orang yang sudah di bilang sukses menjadi pengusaha.

 Oleh: Amin

Penulis adalah Mahasiswa Sosiologi

IAIN Sunan Ampel Surabaya